PENANGANAN MATERIAL SECARA
MANUAL
Penanganan
material secara manual adalah salah satu teori dasar dalam teknik
pemesinan yang berisi tentang bagaimana cara bekerja dengan berbagai
material teknik seperti logam,nonlogam,plastik,gelas dan material
logam lainya.
Tujuan
penanganan material secara manual adalah untuk menekan angka
kecelakaan kerja ketika melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
material teknik di atas. Keuntungan dibanding menggunakan alat
sebagai berikut :
Pada ruang terbatasdan pekerjaan yang tidak
beraturan.
Jenis-jenis
kegiatan penanganan material secara manual (push, pull)
Mengangkat
atau menurunkan (lifting/lowering)
Mengangkat
adalah kegiatan memindahakan barang ketempat yang lebih tinggi yang
masih dapat dijangkau oleh oleh tangan. Kegiatan lainya adalah
menurunkan barang.
Mendorong
atau menarik (push/pull)
kegiatan
mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha yang bertujuan untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan
dari itu.
kegiatan
memutar merupakan kegiatan mmh yang merupakan gerakan memutar tubuh
bagian atas ke satu atau dua sisi , sementara tubuh bagian bawah
berada dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam
keadaan tubuh yang diam.
4..Membawa
(carrying)
kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau
mengambil barang dan memindahkanya. Berat benda menjadi berat total
pekerja.
Menahan (holding)
Memegang
obyek saat tubuh berada dalam posisi diam statis.
Batasan beban dalam penanganan material secara manual.
Dalam upaya menciptakan suasana kerja yang aman dan
sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk
operator. Adapun variabelnya adalah:
Pria
dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg
Pria
usia diantara 16 - 18 tahun, maksimum angkat 18 kg
Pria
usia >18 tahun, tidak ada batasan angkat
Wanita
usia diantara 16 - 18 tahun, maksimum angkat 11 kg
Wanita
usia >18 tahun, maksimum angkat adalah 16 kg
Batasan-batasan
ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, ngilu pada tulang
belakang bagi para wanita. batasan angkat ini juga akan mengurangi
ketidaknyamanan kerja pada tulang belakang, terutama bagi para
operator untuk pekerjaan berat.
Batasan
biomekanika adalah analisa biomekanika tentang postur atau posisi
aktivitas kerja,ukuran badan dan ukuran manusia.
Batasan
angkat secara fisiologis ditetapkan dengan mempertimbangkan rata-rata
beban metabolisme dan aktivitas angkat berulang (repetitive lifting)
atau dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen. Metoda lain
adalah dengan cara pengukuran langsung pada tekanan yang ada di dalam
perut (Intra abdomina pressure) selama aktivitas angka.
Metoda
ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya mendapatkan
berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang berbeda-beda.
Ada tiga kategori posisi angkat yang ditemukan,yaitu :
Dari
permukaan lantai ke ketinggian genggaman (knukle height)
Dari
ketinggian genggaman tangan (knukle height) ke ketinggian bahu
(shoulder height).
Dari
ketinggian bahu(shoulder height) ke maksimum jangkauan tangan
vetikal (vertical arm reach).
Powerzone
KARAKTERISTIK MATERIAL:
1. Sifat
fisik
2. Ukuran
3. Berat
4. Bentuk
5. Kondisi
6. Resiko
keamanan
Tingkatan
aliran material
Jumlah
aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek --> handtruck
Junlah
aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit kebih jauh --> AGV
Jumlah
aliran sangat tinggi --> Conveyor
Jumlah
aliran sangat tingi dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh -->
AGV Train
TIPE TATA LETAK PABRIK:
Fixed
position layout : crane,
hoist, truck
process
layout : handtruck,
forklift, AGV
product
layout :
conveyor, truck
Jenis
jenis peralatan penanganan material (transport equipment)
Automated
guided vihicles
Monoral
and roil gurded vehicles
Conveyor
Crane
and hoist
JENIS
PERALATAN RINGGING
menggunakan
tali, baik tali dari serat sintetik ataupun tali serat baja atau
sling.
MACAM-MACAM
SLING
Jenis
sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat
macam-macamnya adalah :
-
-
-
-
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan
fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu
wire rope sling.
1. WIRE ROPE SLING
Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa
WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut
dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau
kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling
ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang (
Lifting ), menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat (
Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang
berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai dengan
spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang
dibuat sesuai dengan pesanan user, maka diperlukan data-data untuk
membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan untuk
membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core,
Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope
sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya,
Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau
tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
Berapa panjang jadi yang diminta user.
Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang
dibutuhkan.
Berapa set sling yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah macam-macam jenis terminasi dari Wire
Rope Sling :
Chain sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai
sling. Dalam artiannya menurut wikipedia rantaiadalah
serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah
rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang
berangkaian.
Kegunaan dari rantai yaitu :
Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat
(Choker) dan mengamankan sesuatu.
Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin
(biasa digunakan pada roller mesin).
Sedangkan Chain Sling adalah rantai yang ujungnya
diberikan aksesoris sebagai alat bantu angkat ( Masterlink,
Hammerlock dan Hook ).
Kegunaan dari Chain sling yaitu untuk aplikasi
mengangkat dan menarik.
Untuk membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang
berkaitan agar chain sling yang dipesan customer nantinya tidak salah
ukurannya dan aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data
yang dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :
Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.
Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
Panjang jadi chain sling.
Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau
ditambahkan pada chain sling ( Hook, Ring, Masterlink, Shackle, dll)
Untuk mengetahui panjang jadi sesuai dengan point 3 ada
baiknya saya contohkan juga dengan gambar. Berikut adalah cara
menghitung panjang jadi Chain sling :
3. WEBBING SLING
Jenis alat angkat yang ketiga adalah webbing sling.
Webbing sling atau yang sering disebut juga dengan sling belt adalah
alat pengganti wire rope sling atau chain sling dalam aplikasi angkat
(Lifting) dan mengikat (Choker).
Kenapa dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing
sling mempunyai kelebihan, karena dapat menggantikan wire rope sling
dan chain sling. Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah
:
Lebih ringan sehingga mudah dan aman digunakan.
Lebih flexible.
Tidak berkarat.
Tidak merusak atau membuat kotor barang yang diangkat.
Mudah dilakukan inspeksi.
Untuk gambar dari webbing sling dan spesifikasinya
adalah sebagai berikut :
Jenis Sling yang terakhir adalah round Sling. Round
Sling adalah Synthetic Sling yang dibungkus lagi dengan pembungkus
dari Synthetic dan dibentuk melingkar.
Keuntungan dari Round Sling ini adalah sebagai berikut :
TUJUAN
PENANGANAN MATERIAL HANDLING :
1. Menjaga
atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi
kerusakan dan
Memberikan
perlindungan terhadap material
2.Meningkatkan
keamanan dan mengembangkan kondisi
kerja 3.meningkatkan
produktivitas 4.Meningkatkan
tingkat penggunaan fasilitas 5.mengurangi
bobot mati 6.sebagai
pengawasan persediaan
RUANG
LINGKUP BIAYA PERENCANAAN MATERIAL HANDLING
Harga
pembelian alat
harga
komponen alat bantu (pailet , container , dsb)
biaya
instalasi
Biaya
perawatan
Biaya
bahan bakar
biaya
tenaga kerja
biaya
yang menyangkut masalah pengepakan dan kerusakan material.
CONTOH
SOAL MENGHITUNG OMH
Sebuah
alat angkut forklift dibeli dengan
harga Rp. 50 juta diharapkan umur ekonomis 5 tahun. Biaya BBM
Rp.20000/hari, biaya perawatan Rp.5000/jam. Jika forklift berjalan
rata-rata 15000 m/hari, tentukan biaya persatuan jarak. Diasumsikan
alat angkut beroperasi 300 hari/tahun dan upah operator
Rp.10000/jam.
Depresiasi
= Rp50000 /(5th x 300 hr x 8 jam) = Rp. 4166/ jam
Jarak
pengangkutan tiap jam =15000m/hr / 8 jam = 1875 m/jam
Total
biaya = biaya maintenance + biaya BBM + biaya depresiasi + biaya
operato = 5000+20000/8+ 4166+ 10000 = Rp. 21666/jam
Biaya
material handling (OMH/M) = 21666/1875 = Rp.11,55/m
CONTOH
SOAL MENGHITUNG PEMINDAHAN 1
Dua
peralatan material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk
memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih
hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi
peralatan adalah sbb:
Langkah
1 Menentukan kapasitas peralatan
Produk
A:
handtruck
150x90x120
= 240 unit
30x15x15
forklift
120x120x120 = 256 unit
30x15x15
Produk B
handtruck
150x90x120 = 7,5 unit
60x60x60
forklift
120x120x120 = 8 unit
60x60x60
Langkah
2 Menentukan frekuensi perpindahan
Produk A
230
240 1 kali (handtruck)
230 = 1 kali (forklift)
256
Produk B
260 = 35 kali (handtruck)
7,5
260 = 33 kali (forklift)
8
Langkah 3 Menentukan biaya pemindahan
HANDTRUCK
(frekuensi produk a x biaya lod/unloading)+(OMH x jarak perpindahan produk a)+(frekuensi produk b x biaya load/unloading)+(OMH x jarak perpindahan produk b)
= (1 x Rp 50.000)+ ( 1500 x 150m) + (35 x 25.000) + (7500 x 150m)
= Rp 50.000 + Rp 225.000 + Rp 875.000 + Rp 1.125.000
=Rp 2.275.000
FORKLIFT
(1 x 50.000) + (7500 x 150) + (33 x 25.000) + (1500 x 150)
= Rp 50.000+ Rp 1.125.000 + Rp 825.000 + Rp 225.000
=Rp 2.225.000
CONTOH SOAL MENGHITUNG PEMINDAHAN 2
Sebuah forklift dengan daya angkut 5 ton digunakan untuk memindahkan produk a sebanyak 150 unit sejauh 200 m jika kecepatan rata rata forklift 5 km/jam biaya bahan bakar Rp 25.000/jam, biaya perawatan Rp 10,000/jam, biaya loading dan unloading Rp 25000 per sekali angkut, dan upah operator Rp 15000 per jam, Hitunglah total biaya yang dikeluarkan untuk memindahkan seluruh barang jika berat produk a per unit adalah 2 ton.
penyelesaian
diket :
Daya angkut : 5 ton
Jumlah produk a : 150 unit
Jarak : 200 meter
Kecepatan rata rata : 5 km/jam
B.Bahan bakar : 25000/jam
B,perawatan : 10.000
B. load/unload : 25000/ sekali angkut
U. Operator : 15.000/ jam
Berat produk a : 2 ton
Dit :
total biaya ......?
jwab :
1. menghitung jarak tempuh
- jumlah unit/ sekali angkut = daya angkut / berat persatuan barang
= 5 : 2 = 2.5 unit
2. Frekuensi angkut = jumlah yang diangkut / jumlah unit per sekali angkut
= 150 : 2.5 = 60
3. Jarak tempuh = jarak perpindahan x frekuensi angkut x 2
= 200 x 60 x 2 = 24.000
4. Menghitung jam operasional
a kecepatan forklift = 5 km/jam = 5.000 m/h
b jumlah jam operasional = jarak yang di tempuh / kecepatan forklift
= 24.000 : 5.000 = 4,8 jam
5 Menghitung biaya
a biaya bahan bakar = jumlah jam operasional x B.B bakar / jam
= 4,8 x 25.000 = 120.000
b Biaya perawatan = jumlah jam operasional x biaya perawatan / jam
= 4,8 x 10.000 = 48.000
c Upah operator = jumlah jam operasional x upah operator / jam
= 4,8 x 15.000 = 72.000
d Biaya load dan unload = frekuensi angkut x biaya loading dan unloading
= 60 x 25.000 = 1.500.000
6. Total biaya
Biaya bahan bakar + biaya perawatan + upah operator + biaya load dan unload
= 120.000 + 48.000 + 72.000 + 1.500.000 = 1.740.000